MUARO JAMBI — Bupati Muaro Jambi, Dr. Bambang Bayu Suseno (BBS), tampil memberikan dukungan penuh pada pembukaan Pameran Seni Rupa dan Budaya bertajuk “Ziarah Suvarnadvipa” yang digelar di Museum Suvarnadvipa, Kawasan Candi Muaro Jambi, Sabtu (6/12/2025). Acara yang menghadirkan 26 seniman tanah air ini menjadi ruang ekspresi budaya sekaligus medium penguatan identitas sejarah daerah.
Dalam sambutannya, Bupati BBS mengajak masyarakat untuk lebih dekat dengan seni dan warisan leluhur. Ia menegaskan bahwa pameran ini bukan sekadar ruang apresiasi seni, tetapi momentum untuk menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kekayaan budaya, situs bersejarah, dan potensi wisata yang dimiliki Muaro Jambi.
“Pameran ini menjadi ruang bagi kita semua untuk kembali mengenali akar sejarah dan kebudayaan Muaro Jambi. Saya berharap kegiatan seperti ini terus tumbuh agar generasi kita tidak hanya melihat seni sebagai karya, tetapi sebagai identitas dan warisan yang harus dijaga bersama,” ujar Bupati BBS.
Pameran “Ziarah Suvarnadvipa” sendiri menghadirkan beragam karya yang menyuguhkan perpaduan antara estetika, filosofi, dan spirit lokal. Beberapa karya yang mencuri perhatian di antaranya “Ziarah di Lembah Gula-Gula” karya Andy Boy Kurniawan, “Denyar Rupabatu” oleh Berryman Girsang, serta “Kontemplasi Dharma” karya Billmohdor. Setiap karya membawa pesan tentang alam, budaya, hingga nilai spiritual yang hidup di tengah masyarakat Muaro Jambi.
Sentuhan artistik yang berbeda juga hadir melalui karya-karya unik seperti “The Forgotten Guardian” dan “Candi Muaro Jambi di bawah Cahaya Purna Biru” oleh Chiara Khairina, serta “Sungai Pijoan” karya Fauzi Zubir. Ragam karya ini menjadikan pameran lebih kaya dan memperluas perspektif pengunjung terhadap sejarah dan keindahan daerah.
Bupati BBS berharap kegiatan seperti ini dapat terus digelar sebagai upaya memperkuat ekosistem seni budaya dan menarik lebih banyak wisatawan, sehingga berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat. Pameran ini juga diramaikan oleh berbagai kegiatan pendukung, seperti bursa lukisan dan sarasehan painting art, yang menambah daya tarik bagi pecinta seni maupun masyarakat umum.
Dengan hadirnya “Ziarah Suvarnadvipa”, Muaro Jambi kembali menegaskan diri sebagai salah satu pusat kebudayaan dan sejarah penting di Indonesia—tempat di mana seni, warisan leluhur, dan masa depan wisata berjalan beriringan. (Red-MrY)






