“Dengan nilai yang baik dan tekad yang tak pernah padam, ia berkali-kali mendaftar beasiswa, tetapi sistem terus menyingkirkannya.”

Avatar

JAMBI – Di balik prestasi dan hiruk pikuk dunia kampus, masih ada kisah pilu yang jarang terdengar. Lala (nama samaran), seorang mahasiswi dari keluarga kurang mampu, menjadi potret nyata perjuangan anak bangsa yang ingin mengubah nasib lewat pendidikan, namun berkali-kali tersisih dari akses beasiswa.

Ayahnya hanya buruh harian lepas, sementara ibunya adalah Ibu Rumah Tangga yang Kadang sekali kali Ikut Membantu Suaminya Bekerja Apa Saja untuk Membantu mencukupi kebutuhan. Meski hidup serba pas-pasan, Lala tidak pernah menjadikan kemiskinan sebagai alasan untuk berhenti bermimpi.

Baca Juga :  PWI Jabar Tetap Solid di Bawah Kepemimpinan Hilman Hidayat

Ia selalu menjadi pendaftar Yang Berada di Barisan Awal di setiap program beasiswa, mengumpulkan berkas lengkap mulai dari surat tidak mampu hingga rekomendasi dosen.

Baca Juga :  Pengurus Asosiasi Futsal Kabupaten Bekasi Periode 2024-2028 Resmi Dilantik

Namun hasilnya selalu mengecewakan. Hampir semua pengumuman beasiswa menempatkan Lala di posisi “TIDAK LOLOS” tanpa alasan yang benar-benar jelas. Lebih menyakitkan ketika ia menyaksikan beberapa penerima berasal dari keluarga yang jauh lebih mapan.